Bagaimana kabarnya kawan? semoga selalu diberi kesehatan oleh Allah, amin..ya robbal alamin..
Oiya saya ingin menceritakan tentang pengalaman hidup yang mungkin saya sendiri kurang mensyukurinya. Sesuai dengan judul diatas hehe.
Dirumah, seblum adzan maghrib, masjid disebelah rumah selalu menyetel pengajian dari sebuah radio, yang salah satunya surat Ar-Rahman. Di surat tersebut ada ayat yang berbunyi FABIAYYI ALAA 'IRAABIKUMAA TUKADZDZIBAANN yang artinya maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. Tanpa disadari oleh saya, tiba-tiba timbul pertanyaan seperti ini, "Kenapa ayat tersebut diulang beberapa kali?" kalau menurut saya Allah ingin mengingatkan kita betapa nikmat didunia dan kita harus mensyukurinya, tetapi kadang kita sebagai manusia kurang menyadari hal itu.
Saya akan menceritakan salah satu diantara pengalaman yang Allah SWT berikan kepada saya.
Waktu SMA ada yang namanya study tour. Study tour ke beberapa universitas di Jawa Timur. Salah satunya ke UNIBRAW, UM dan Univ. Muhamadiyah Malang. Disana kami diberitau soalnya jurusan yang ada di universitas tersebut dan dunia kerjanya. Tiba-tiba tanpa disadari saya berbicara dalam hati "Seperti ini ya perguruan tinggi disini, UI kayak apa ya". Pada awalnya saya hanya ingin melihat seperti apa bentuknya Universitas Indonesia dan melihat jakarta dengan monas dan kemacetannya hehe.
Ketika mau masuk perguruan tinggi di tahun 2008 ada tes yang namanya SPMB yang kemudian bubar menjadi SNMPTN. Saya tidak tau mengapa bubar yang saya pikirkan hanya masuk PTN. Ketika itu ada yang namanya UMB (Ujian Masuk Bersama) terdiri dari 5 Universitas yaitu UI, UNHAS, USU, UNJ dan UIN Syarif Hidayatullah. Saya pilih UI semua yaitu jurusan Teknik Mesin dan Teknik Perkapalan. Sebenarnya saya tidak mau kuliah di UI karena sudah mempunyai target di ITS dan ketika itu UMB cuman buat ajang percobaan buat saya.
Pengumumanpun keluar, saya diterima di UI jurusan perkapalan. Awalnya saya tidak menyukainya karena orang tua menganjurkan saya kuliah di UI daripada di ITS. Ketika menjalani kuliah, saya tidak terlalu serius sampe mendapat IPK 2.6 hehe. Akhirnya di 2009 saya mengikuti SNMPTN lagi. Saya di terima di jurusan perkapalan ITS. Ketika masuk daftar ulang tiba-tiba ada yang mengatakan "dilanjutkan kuliah di UI saja dan cepat lulus kasihan kedua orangtuamu". Yasudah dengan ucapan Bissmillah saya niat untuk kuliah di UI. Nikmat ketika saya kuliah di UI adalah saya mendapatkan teman-teman dari penjuru Indonesia, berbagi pengalaman dengan mereka, melihat Universitas Indonesia dan akhirnya saya bisa melihat MONAS & kemacetan di jakarta hehe (maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan).
Alhamdulillah saya bisa lulus dan diwisuda pada tanggal 9 September 2012. Dan saatnya mencari sebuah pekerjaan. Saya melamar di berbagai perusahaan dan akhirnya di terima di PT. PAL Indonesia, pabrik pembuat kapal terbesar di Indonesia mungkin bahkan di asia tenggara hehe.
Oke kita flashback dulu ke masa kecil saya
Dulu waktu SD entah kelas berapa, saya ingat ketika ada pelajaran menggambar saya menggambar lain dari teman-teman saya. Ketika teman-teman yang lain menggambar gunung yang ditengahnya ada matahari dan jalan yang disampingnya ada sawah dan rumah, saya menggambar kapal berwarna kuning, di lambungnya ada jendela bundar dan di tengahnya ada bendera Indonesia. Saya juga tidak tahu mengapa gambar seperti itu? apa karena menyontek punya mas saya atau senior yang lain. Seperti ini gambar yang saya ingat
seperti inilah yang saya ingat |
kapal berwarna kuning? iya saya warnai seperti itu. Ketika guru bertanya, "ini kapal apa?" saya jawab kapal perang karena ada bendera Indonesianya, kemudian guru nanya lagi "kenapa warna kuning?" saya cuman diam karena saya tdk tau kena diwarnain kuning hehe.
Ya seperti itulah pertama kali saya menggambar kapal, bukan disaat kuliah maupun dunia kerja dan sampai sekarang pun saya tidak lagi menggambar kapal tetapi membangunya. Dan Alhamdulillah keinginan/cita-cita untuk membangun kapal perang dari dulu di restui oleh Allah SWT, saya di tempatkan di bagian produksi Divisi Kapal Perang PT.PAL Indonesia (maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan).
Ketika menginjak dunia kerja, di PT PAL Indonesia ada yang saya khawatirkan. Salah satunya adalah saya bukan alumni ITS. Bayangan saya adalah saya tidak akan dibantu atau mendapat teman sekalipun. Ya pokoknya campur aduklah yang negatif saja hehe. Tapi itu semua berbanding terbalik dengan apa yang saya kira. Saya mendapat teman-teman yang baik, tidak hanya teman tetapi para bos Alhamdulillah baik juga kepada saya. Salah satunya, ketika ditanya "Kamu dulu kuliah dimana?" saya jawab "UI pak", "jurusan apa?" saya jawab "Perkapalan". Kemudian bapak-bapak tersebut kaget dan berkata kepada saya "UI ada perkapalannya ya".
Baru 2 minggu bekerja saya sudah kenal dengan staff GM divisi. Saya kenal karena kantornya dekat kantor saya haha. Saya kenal yang bernama Pak Hary Priyono, Pak Indra, Pak Fatoni, ternyata beliau adalah temannya Pak Naryo dan Pak Ikhsan waktu di PAL Indonesia. Alhamdulillah saya mendapat kemudahan untuk dapat mengenal lebih cepat bapak-bapak yang ada disini. Ini juga merupakan suatu kenikmatan dari Allah SWT.
Alhamdulillah, inilah beberapa dari ribuan lebih nkmat Allah SWT yang saya dapatkan. Belum tentu semua yang kita inginkan akan dikabulkan oleh Allah SWT karena Allah akan memberikan sesuatu yang lebih baik dari yang kita inginkan. Semoga bermanfaat dan jangan lupa setiap harinya kita harus lebih bersyukur.... Amin..
Wasallamualaiku Wr.Wb
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatu.... Mas saya masih sma kelas 2 saya sering browsing tentang jurusan dengan prospek bagus kedepannya lalu saya menemukan s1 teknik perkapalan ui. Apakah masuk ke Pt. PAL s1 teknik perkapalan ui sedikit diterima? Dan lebih banya s1 tekpal ITS? Apakah ada peluang untuk freshgraduate masuk ke Pt. PAL indonesia? Apa ada galangan kapal di jakarta seperti di surabaya pusatnya Pt. PAL. Terimakasih bolgnya membantu sekali mas wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatu
BalasHapusGan mau nanya bagaimana proses tahapan seleksi di PT PAL
BalasHapus